Mitos tentang hubungan sesama jenis sudah merajalela di masyarakat kita, tetapi kami ada di sini untuk menangkal mitos tersebut — terutama ketika menyangkut seksualitas kita. Berikut 10 mitos yang layak dibahas dan dilawan.
Photo by
ATC Comm Photo
from
Pexels
"Aku gay jika suka wanita trans?"
Sayangnya, ini adalah pertanyaan umum dari lelaki straight yang menemukan diri mereka tertarik pada wanita trans. Tidak, kamu bukan gay kalau kamu menyukai wanita trans. Kamu hanya tertarik pada seorang wanita. Trans-seksualitas telah membantu memperluas pemahaman kita tentang seksualitas yang berbeda, tetapi itu tidak "membuat seseorang gay" kalau tertarik pada orang-orang trans."HIV adalah satu-satunya IMS yang perlu dikhawatirkan"
Ada banyak bentuk IMS (Infeksi Menular Seksual) yang dapat ditularkan melalui hubungan seks. Belum lagi, infeksi dan penyakit yang bisa ditularkan tanpa kontak seksual. Pilek, flu, atau radang juga bisa menyebar melalui aktivitas seksual. Ingatlah untuk melakukan riset dan berhati-hati.
Photo by
Marcelo Chagas
from
Pexels
"Semua orang gay itu mesum"
Tidak benar. Beberapa orang hanya sedikit lebih kalem daripada yang lain. Tidak ada yang salah dengan itu; pada akhirnya, seksualitas semua orang tergantung pada masing-masing pilihan pribadi."Alkohol selalu membuat seks lebih enak"
Salah! Faktanya, alkohol bisa membuat seseorang menjadi cemas, dan seringkali bisa membuat seks lebih membingungkan atau mengintimidasi jika kamu merasa cemas. Tidak apa-apa untuk minum sebelum bercinta, tetapi jangan minum terlalu berlebihan — dan tentu saja jangan minum banyak sebelum kamu pertama kali akan berhubungan.
Photo by Elvin Ruiz on Unsplash
"Kamu dapat mengetahui kalau dia top atau bottom dari penampilannya"
Hanya karena seseorang terlihat seperti bot atau T bukan berarti mereka benar-benar seperti dugaanmu. Cowok yang tangguh bisa jadi super B; laki-laki yang culun bisa jadi adalah top yang dashyat di tempat tidur. Peran seks dan kepribadian tidak pasti selalu sama.
Photo by Jamie Street on Unsplash
atau "Kamu bisa menebak peran seksual berdasarkan kepribadiannya"
Cowok pemalu dan lembut mungkin terlihat seperti bot, tetapi mereka bisa saja menguasai di tempat tidur. Ekstrovert bisa dikira mendominasi, tetapi ternyata bot. Ini semua tergantung pada masing-masing orang; Peran seks dan kepribadian tidak pasti selalu sama.
Photo by Honey Fangs on Unsplash
"Siapa yang laki-laki siapa yang perempuan?"
Pertanyaan klasik. Tidak ada yang namanya "laki-laki" dan "perempuan". Hanya dua pria gay yang saling mencintai.
“Minyak bisa jadi pelumas dalam keadaan darurat”
Sangat amat salah. Jika ragu, gunakan pelumas yang dibuat khusus untuk aktivitas seksual: apakah itu anal atau yang lainnya.
Photo by Christian Sterk on Unsplash
"Tidak ada pelecehan seksual atau penyiksaan emosional di komunitas dan/atau hubungan gay"
Salah. Pelecehan emosional dan seksual juga ada di dalam hubungan sesama jenis. Tetapi bahasa tentang pelecehan seringkali berkaitan dengan gambaran straight dan melihat hanya perempuan yang bisa menjadi korban pelecehan."Hubungan sesama jenis itu tidak stabil."
Hal ini tidak sepenuhnya benar karena sebagian pasangan sesama jenis bisa bertahan selama 10 tahun atau lebih, lho. Apalagi kalau setiap pasangan homoseksual bisa mendapat hak yang sama seperti pasangan heteroseksual dalam masalah hukum serta hak dan kewajiban tentang pernikahan.
▬ ⚣ ▬
Dapatkan aplikasi Blued di hape kamu sekarang!
0 comments