Indonesia Kesehatan

Gatal Pada Penis, Indikasi Penyakit Menular?

Maret 02, 2018Blued Indonesia


Gatal pada penis adalah kondisi umum yang dapat terjadi akibat infeksi ringan yang dapat hilang dengan penanganan sendiri. Namun ada kalanya gatal juga menjadi indikasi adanya penyakit menular seksual.

Umumnya gatal pada penis dapat diredakan dengan perawatan sendiri dan obat-obatan yang dijual secara bebas. Namun jika gatal tidak kunjung reda, bisa jadi ada penyebab lain yang lebih serius.

Mengenal Penyebab Gatal

Penanganan gatal pada penis dilakukan menurut penyebab terjadinya kondisi tersebut. Berikut ini beberapa penyebab umum timbulnya rasa gatal pada penis.

Infeksi jamur atau kandidiasis


Umumnya jamur tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan cepat dengan pengobatan antijamur. Meski demikian, waspada kondisi ini mengarah pada penyakit menular seksual.

Infeksi ini umumnya berdampak kepada kepala penis dan disebut kandida balanitis. Jamur penyebab infeksi ini telah ada secara alami dalam tubuh dan tidak berbahaya pada kondisi tubuh sehat. Kondisi tertentu seperti diabetes membuat jamur dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi. Pada pengidap diabetes, infeksi berisiko untuk datang kembali, meski pengidap telah menjalani pengobatan.

Selain gatal, gejala lain yang menyertai infeksi ini antara lain pembengkakan penis, ruam kemerahan, keluarnya cairan kental dari balik kulup, dan bau yang tidak sedap. Selain itu pengidap infeksi ini bisa jadi mengalami nyeri saat melakukan hubungan seksual dan buang air kecil, serta kesulitan saat menarik kembali kulit kulup penis.

Selain pada penis, ruam dan gatal dapat terjadi pada ketiak, pangkal paha, sela-sela jari, serta area di antara penis dan anus.

Risiko untuk mengalami infeksi akan meningkat pada orang-orang berikut ini.

  • Orang yang sering mengenakan pakaian ketat, seperti celana pendek dari bahan lycra atau denim.
  • Pengidap HIV, obesitas, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
  • Sedang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh.
  • Sedang mengonsumsi antibiotik yang membunuh bakteri baik yang biasanya menekan pertumbuhan kandida.
  • Sedang mengonsumsi corticosteroid dalam bentuk oral ataupun oles.
  • Berhubungan seksual dengan orang yang lebih dulu mengidap infeksi jamur.
  • Mengalami luka pada membran lendir dalam mulut atau  sistem pencernaan.


Penyakit menular seksual (PMS)


Rasa gatal terkadang menjadi indikasi awal adanya PMS dengan gejala antara lain:

  • Gonore: keluarnya cairan warna putih, kuning, atau hijau dari ujung penis, disertai rasa nyeri dan perih saat buang air kecil.
  • Klamidia: gejalanya mirip dengan gonore, yaitu keluarnya cairan putih dari penis dan disertai rasa nyeri.

Selain gonore dan klamidia, sifilis dan herpes genital juga bisa menyebabkan gatal pada penis.

Penyebab lain:


  • Iritasi karena urine, bahan kandungan dalam sabun mandi, atau akibat cairan penis bernama smegma.
  • Infeksi bakteri seperti bakteri streptokokal.
  • Penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan planus lichen.
  • Tingginya kadar gula darah dalam tubuh.
  • Adanya kutu pada rambut kemaluan.
  • Kudis, yaitu kulit gatal akibat tungau kecil.

Selain faktor-faktor di atas, terkadang penyebab gatal juga tidak diketahui secara jelas.

Langkah Menjaga Penis Selalu Sehat  

Jika gatal pada penis tidak kunjung hilang setelah berhari-hari, langkah terbaik adalah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat.

Segera periksakan diri ke dokter terutama jika gatal pada penis disertai dengan gejala sebagai berikut:

  • Terdapat darah dalam urine.
  • Mual dan muntah.
  • Demam tinggi.

Jika pengidap tidak memiliki faktor risiko dan sistem kekebalan tubuhnya tidak terganggu, jamur umumnya dapat ditangani dengan obat-obatan yang dijual bebas di apotek, seperti clotrimazole, ketoconazole, miconazole. Jika gatal terjadi lebih dari dua minggu, periksakan ke dokter. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit yang lebih serius.

Namun sebelum gatal mulai dirasakan, sebaiknya dilakukan tindakan pencegahan dengan menjaga kesehatan dan kebersihan penis dengan cara-cara berikut ini.

  • Sehari sekali, cuci penis dengan air hangat dan sabun berbahan ringan tanpa aroma, terutama pada area kulup pria yang tidak atau belum disunat. Cuci juga bagian dasar penis, testikel, dan anus. Tetapi hindari terlalu sering mencuci penis karena justru dapat menyebabkan nyeri.
  • Selalu keringkan penis setelah mandi atau buang air kecil. Organ kelamin pria yang lembap lebih berisiko mendatangkan infeksi.
  • Kenakan bawahan dan celana dalam yang tidak terlalu ketat dan terbuat dari serat alami.
  • Ganti celana dalam setidaknya 24 jam sekali.
  • Hindari terlalu lama mengenakan pakaian yang basah. Segera ganti pakaian begitu selesai berolahraga.
  • Tidak masalah untuk berhubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan Anda, tapi gunakan kondom jika Anda berhubungan dengan orang-orang yang berbeda.
  • Konsumsi banyak air minum tiap hari.
  • Ganti popok bayi dan balita sesering mungkin.
  • Hindari membubuhkan bedak atau deodoran pada penis, terutama balita. Serbuk bedak dapat tinggal di balik kulit kulup dan menyebabkan iritasi.

Gatal pada penis akibat infeksi dapat terulang kembali. Maka jika gatal pada penis ternyata adalah indikasi PMS, maka disarankan agar pengobatan dilakukan juga bersama pasangan. Sementara penanganan penis gatal pada pengidap diabetes yang dapat berulang  memerlukan penanganan khusus dari dokter.

Sumber: http://www.alodokter.com/

You Might Also Like

0 comments